A.
Pengertian Subnetting
![]() |
Subnetting adalah upaya / proses
untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi
beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Dengan subnetting, kita
bisa membuat network dengan batasan host
yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Ada dua
bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain
Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat
jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini
berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host mungkin pertama
alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1.
Dalam
standar subnet mask notasi, empat oktet nilai numerik digunakan sebagai alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng
standar dapat dihitung dengan menciptakan empat biner oktet nilai untuk
masing-masing, dan menempatkan biner digit .1. dengan ramuan jaringan, dan
menempatkan digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada contoh di atas nilai
ini akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam kombinasi dengan
alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet dalam
notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0.
Dalam notasi
CIDR, jumlah 1.s dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan jumlah yang
ditambahkan ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). Pada contoh di sini
subnet akan dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 192.168.1.0/24.
Ada beberapa
macam subnetting yaitu:
- Subneting kelas A : 1-127, subnet mask defaultnya yaitu 255.0.0.0
- Subnetting Kelas B : 128-191, subnet mask defaultnya yaitu 255.255.0.0
- Subnetting Kelas C : 192-223, subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0
![]() |
subnet |
Alasan utama perlunya melakukan subnetting, ialah :
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
·
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya
kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Ø Fungsi Subnetting
·
Mengurangi
lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan
bertabrakan (collision) atau macet.
·
Teroptimasinya
unjuk kerja jaringan.
·
Pengelolaan yang
disederhanakan.
·
Membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.Untuk contohnya kita
bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda.
lebih optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.
Ø Proses Subnetting
untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
·
Menentukan
jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
·
Menentukan
jumlah host per subnet
·
Menentukan
subnet yang valid
·
Menentukan
alamat broadcast untuk tiap subnet
·
Menentukan host
– host yang valid untuk tiap subnet
Ø Perhitungan Subnetting
a) Jumlah subnet = 2x
b) Jumlah Host per Subnet = 2y – 2
c) Blok Subnet = kelipatan dari 256 – n
Keterangan dari rumus :b) Jumlah Host per Subnet = 2y – 2
c) Blok Subnet = kelipatan dari 256 – n
x = jumlah dari banyaknya biner 1 pada oktat terakhir subnetmask
y = jumlah dari banyaknya biner 0 pada oktat terakhir subnetmask
n = nilai angka desimal pada oktat terakhir subnetmask
Misalnya untuk sebuah network
address 192.168.21.0/27, artinya IP Address Kelas C dengan subnet mask /27
berarti 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
2. Jumlah
Host per Subnet = 2^y – 2, 2^5 – 2 = 30 host, 5 diambil dari banyaknya
angka biner 0 di oktet terakhir.
3. Blok
Subnet = 256 – 224 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 32. Subnet berikutnya
adalah 32+32=64, 64+32=96, 96+32=128, 128+32=160, 160+32=192, 192+32=224. Jadi
subnetnya 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4. Alamat
host, host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka
sebelum subnet selanjutnya.
Subnet
|
Host Pertama
|
Host Terakhir
|
Broadcast
|
192.168.21.0
|
192.168.21.1
|
192.168.21.30
|
192.168.21.31
|
192.168.21.32
|
192.168.21.33
|
192.168.21.62
|
192.168.21.63
|
192.168.21.64
|
192.168.21.65
|
192.168.21.94
|
192.168.21.95
|
192.168.21.96
|
192.168.21.97
|
192.168.21.126
|
192.168.21.127
|
192.168.21.128
|
192.168.21.129
|
192.168.21.158
|
192.168.21.159
|
192.168.21.160
|
192.168.21.161
|
192.168.21.190
|
192.168.21.191
|
192.168.21.192
|
192.168.21.193
|
192.168.21.222
|
192.168.21.223
|
192.168.21.224
|
192.168.21.225
|
192.168.21.254
|
192.168.21.255
|
B. Contoh
Subnetting
Menentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
1). 198.53.67.0/30 –> class C
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari
perhitungan diperoleh:
- Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
- Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
- Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
- Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
- Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
thanks gan sudah share
BalasHapussolder uap